Sabtu, 23 Juni 2012

AUDISI ANTOLOGI KISAH “SPECIAL GIFT FOR PARENT”

0 komentar

 (30 Kisah-Kisah Menarik dan Inspiratif Tentang Pengalaman Memberi Hadiah Spesial Untuk Orang Tua)


Salam Hangat Buat Kru LPM Dinamika IAIN SU!


Orang Tua adalah hal yang paling berharga bagi seorang anak. Pikirkan, sudah berapa besar pengorbanan mereka buat kita. Tidak dapat diperhitungkan bukan. Namun, pernahkah kita membalas pengorbanan mereka dengan apa yang kita miliki sekarang?

Anyway, kalau kamu punya pengalaman bahagia, gokil, haru sampai termehek-mehek tentang perjuangan kamu memberi hadiah kepada orang tua kamu yang teramat kamu sayangi, buruan ikutan audisi antologi kisah bertajuk SPECIAL GIFT FOR PARENT.

*Catatan : hadiah tidak harus berbentuk benda, bisa juga berbentuk prestasi atau hal yang tak terduga lainnya.



PERSYARATAN MENGIKUTI AUDISI

SYARAT UMUM :

1.      Tercatat sebagai Kru LPM Dinamika IAIN SU (Pengurus Inti, Pengurus Biasa atau Anggota Muda)
2.      Tulisan harus berisi kisah nyata pribadi dan harus dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
3.      Tulisan belum pernah dipublikasikan dalam bentuk apa pun (termasuk di dunia maya).
4.      Tuliskan kisah kamu yang tak terlupakan, paling menginspirasi dan sangat menarik tentang pengalaman kamu memberi hadiah spesial untuk orang tua kamu (ayah dan/atau ibu).
5.                  Setiap peserta hanya boleh mengirimkan 1 (satu) naskah terbaiknya.







SYARAT KHUSUS :

1.      Naskah berupa tulisan NONFIKSI populer (bukan makalah ilmiah), dengan kisah yang mengalir, ringan, dan mudah dicerna, berbahasa Indonesia  yang baik. Boleh menyelipkan bahasa santai dan gaul, tapi tetap sesuai dengan EYD. Hindari pemakaian kata-kata yang menyinggung SARA, mengandung pornografi, bahasa kasar, dan bahasa ALAY.
2.      Panjang naskah maksimal  10.000-11.000 karakter dengan spasi. Ketik dan simpan hanya dalam file Microsoft Word berformat (.doc).
3.      Naskah dikirim dalam bentuk attachment ke alamat e-mail: mionaga@gmail.com. Ingat, naskah jangan ditulis di badan e-mail. Pada subyek, tuliskan: (SGFP) – Judul Naskah.
4.      Naskah dalam bentuk (.doc) itu harus mencantumkan judul naskah dan nama penulisnya di bagian bawah judul sebelum cerita. Lampirkan pula foto kamu dengan orang tua kamu dalam bentuk JPEG.
5.      Sertakan biodata deskriptif sepanjang satu paragraf di akhir naskah (contoh biodata deskriptif silahkan lihat di bagian bawah catatan ini).
6.      Akan dipilih 30 naskah yang dinilai paling unik, memotivasi, lucu dan menginspirasi untuk dibukukan dalam sebuah antologi. Kriteria penilaian: (a) Gaya bahasa (Juri: Romi A. Sinaga), (b) Kesesuaian isi dengan tema (Juri: Haqqy Luthfita), (c) Ide cerita (Juri: Maulana M. Hasan).
7.      Naskah ditunggu hingga tanggal 20 September 2012 Pukul 18.00 WIB.
8.      Peserta yang ingin mengikuti audisi ini harus mempublikasikan (copy paste) info audisi ini di Blog masing-masing.
9.      Silahkan para peserta menambah pertemanan dengan Romi A. Sinaga kemudian share info ini ke akun fb tersebut sebagai bukti kamu telah memiliki blog yang berisi info audisi ini. Jangan lupa share juga minimal ke 10 kru lainnya.
10.  Pengumuman kontributor yang masuk dalam antologi ini akan di-posting di blog lpmdinamikaiainsu93.blogspot.com pada tanggal 1 Oktober 2012 Pukul 18.00 WIB (jika ada perubahan akan dikonfirmasi).
11.  Naskah yang terpilih akan direkomendasikan untuk diterbitkan oleh PENERBIT CIPTA MEDIA MANDIRI dan buku tersebut akan nangkring di 100 toko buku Gramedia seantero Indonesia.
12.  Royalti akan dibagi sesuai ketentuan yang berlaku.
13.  BACALAH KEMBALI SELURUH PERSYARATAN DI ATAS DENGAN TELITI, karena seluruh naskah yang masuk yang tidak memenuhi SATU SAJA SYARAT, akan langsung dinyatakan gugur.
14.  Untuk tanya jawab seputar audisi ini silahkan mengirim email ke mionaga@gmail.com

Jadi, tunggu apa lagi? Tulis kisahmu yang paling menarik, lalu kirimkan sekarang juga.

(*) Jangan tunggu sampai Deadline untuk mengirimkan naskah jika ingin naskah teman-teman dibaca dengan teliti.

Please feel free to copy paste and share to everyone !

Salam Pers !

Romi A. Sinaga

Contoh Biodata Deskriptif :

ROMI A. SINAGA
            Lahir di Simalungun, Sumatera Utara pada 9 Juni 1990. Si bungsu dari tujuh bersaudara ini masih berstatus mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris IAIN SU. Saat ini menjadi editor di majalah Penus (Pendidikan Nusantara). Penyuka vanila ice cream ini telah menelurkan dua buku antologi Hujan Di Atas Kubah Masjid (Menara Buku, 2010) dan Storycake For Backpackers (Gramedia Pustaka Utama, 2012). Berkeliling dunia adalah impiannya. Menurutnya, Traveling is Source of Happiness in Life. Tegur sapa bersamanya via e-mail: mionaga@gmail.com dan facebook: Romi A. Sinaga.

AUDISI ANTOLOGI CERITA “ANDAI AKU JADI ... ”

0 komentar
 
30 Cerita Menarik dan Inspiratif Tentang Para Pemuja Karkater Tayangan Di Layar Kaca (Film, Drama, Sinetron, Serial atau Telenovela)


Salam Para Penulis!


“Sumpah, aku tuh suka banget sama Spiderman. Super hero yang cakep dan suka nolongin orang. Andai aku jadi Spider Man, akan kutolong semua manusia yang lagi kesulitan.”


Kamu pernah ngayal seperti di atas? Ya, tentunya dengan karakter di sebuah film, drama, sinetron, serial atau telenovela pujaan kamu sendiri. Kira-kira apa saja yah imajinasi kamu kalau kamu jadi karakter tersebut. Aneh. Mungkin. Tapi, kamu memang pengin banget jadi karakter itu. So, bodo amat sama omongan orang lain.

Well okkey, buruan tuliskan cerita imajinasi kamu tersebut untuk diikutsertakan dalam audisi antologi kisah bertema ANDAI AKU JADI ...




PERSYARATAN MENGIKUTI AUDISI

SYARAT UMUM :

1.  Tercatat sebagai Kru LPM Dinamika IAIN SU (Pengurus Inti, Pengurus Biasa atau Anggota Muda)
2.     Tulisan belum pernah dipublikasikan dalam bentuk apa pun (termasuk di dunia maya).
3.   Tuliskan cerita yang paling menginspirasi dan sangat menarik tentang keinginan kamu menjadi karakter pujaan kamu.
4.     Setiap peserta hanya boleh mengirimkan 1 (satu) naskah terbaiknya.


SYARAT KHUSUS :

1.      Naskah berupa tulisan FIKSI dengan kisah yang mengalir, ringan, dan mudah dicerna, berbahasa Indonesia  yang baik. Boleh menyelipkan bahasa santai dan gaul, tapi tetap sesuai dengan EYD. Hindari pemakaian kata-kata yang menyinggung SARA, mengandung pornografi, bahasa kasar, dan bahasa ALAY.
2.      Panjang naskah  10.000-11.000 karakter dengan spasi. Ketik dan simpan hanya dalam file Microsoft Word berformat (.doc).
3.      Naskah dikirim dalam bentuk attachment ke alamat e-mail: mionaga@gmail.com. Ingat, naskah jangan ditulis di badan e-mail. Pada subyek, tuliskan: (AAJ) – Judul Naskah.
4.      Naskah dalam bentuk (.doc) itu harus mencantumkan judul naskah dan nama penulisnya di bagian bawah judul sebelum cerita. Lampirkan pula foto kamu dan foto karakter tersebut dalam bentuk JPEG.
5.      Sertakan biodata deskriptif sepanjang satu paragraf di akhir naskah (contoh biodata deskriptif silahkan lihat di bagian bawah catatan ini).
6.      Akan dipilih 30 naskah yang dinilai paling unik, memotivasi, lucu dan menginspirasi untuk dibukukan dalam sebuah antologi. Kriteria penilaian: (a) Gaya bahasa (Juri: Romi A. Sinaga), (b) Kesesuaian isi dengan tema (Juri: Haqqy Luthfita), (c) Ide cerita (Juri: Maulana M. Hasan).
7.      Naskah ditunggu hingga tanggal 1 Agustus 2012 Pukul 18.00 WIB.
8.      Peserta yang ingin mengikuti audisi ini harus mempublikasikan (copy paste) info audisi ini di Blog masing-masing.
9.      Silahkan para peserta menambah pertemanan dengan Romi A. Sinaga kemudian share info ini ke akun fb tersebut sebagai bukti kamu telah memiliki blog yang berisi info audisi ini. Jangan lupa share juga minimal ke 10 kru lainnya.
10.  Pengumuman kontributor yang masuk dalam antologi ini akan di-posting di blog lpmdinamikaiainsu93.blogspot.com pada tanggal 10 Agustus 2012 Pukul 18.00 WIB (jika ada perubahan akan dikonfirmasi).
11.  Naskah yang terpilih akan direkomendasikan untuk diterbitkan oleh PENERBIT CIPTA MEDIA MANDIRI dan buku tersebut akan nangkring di 100 toko buku Gramedia seantero Indonesia.
12.  Royalti akan dibagi sesuai ketentuan yang berlaku.
13.  BACALAH KEMBALI SELURUH PERSYARATAN DI ATAS DENGAN TELITI, karena seluruh naskah yang masuk yang tidak memenuhi SATU SAJA SYARAT, akan langsung dinyatakan gugur.
14.  Untuk tanya jawab seputar audisi ini silahkan mengirim email ke mionaga@gmail.com


Jadi, tunggu apa lagi? Tulis cerita kamu yang paling menarik, lalu kirimkan sekarang juga.

(*) Jangan tunggu sampai Deadline untuk mengirimkan naskah jika ingin naskah teman-teman dibaca dengan teliti.

Please feel free to copy paste and share to everyone !

Salam Pers !

Romi A. Sinaga

Contoh Biodata Deskriptif :

ROMI A. SINAGA
            Lahir di Simalungun, Sumatera Utara pada 9 Juni 1990. Si bungsu dari tujuh bersaudara ini masih berstatus mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris IAIN SU. Saat ini menjadi editor di majalah Penus (Pendidikan Nusantara). Penyuka vanila ice cream ini telah menelurkan dua buku antologi Hujan Di Atas Kubah Masjid (Menara Buku, 2010) dan Storycake For Backpackers (Gramedia Pustaka Utama, 2012). Berkeliling dunia adalah impiannya. Menurutnya, Traveling is Source of Happiness in Life. Tegur sapa bersamanya via e-mail: mionaga@gmail.com dan facebook: Romi A. Sinaga.

Selasa, 29 Mei 2012

Loyalitas

0 komentar

LOYALITAS DAN ORGANISASI

Loyalitas berasal dari kata loyalty yang berarti kesetiaan, ketundukan, kebaktian, komitmen dan pengorbanan. Loyalitas dalam organisasi berarti setia, tunduk dan taat sebagai anggota organisasi. Artinya, kita mau dan mampu berkorban demi kepentingan organisasi yang kita ikuti. Rasa ingin berkorban tidak bisa lepas dari rasa cinta. Kecintaan terhadap organisasi membuat kita mampu bekerja dengan maksimal, terus mengabdi dan berkorban demi kesuksesan organisasi. Jadi, loyalitas dapat diartikan sebagai  kecintaan terhadap tanggungjawab yang kita miliki sehingga kita rela berkorban demi organisasi.

Steers & Porter (1983) berpendapat bahwa pertama, loyalitas kepada perusahaan sebagai sikap, yaitu sejauh mana seseorang karyawan mengidentifikasikan tempat kerjanya yang ditunjukan dengan keinginan untuk bekerja dan berusaha sebaik-baiknya dan kedua, loyalitas terhadap perusahaan sebagai perilaku, yaitu proses dimana seseorang karyawan mengambil keputusan pasti untuk tidak keluar dari perusahaan apabila tidak membuat kesalahan yang ekstrim.

Resimin (1988) mengemukakan pengertian loyalitas sebagai keterikatan yaitu identifikasi psikologi individu pada pekerjaannya atau sejauh mana hubungan antara pekerjaan dan perusahaan tersebut dirasa sebagai total self-image bagi dirinya dalam perusahaan, yang dapat disebut aktifitas-aktifitas masa lalu dalam perusahaan. Juga kesamaan tujuan antara individu dengan perusahaan.

Dari dua pendapat ini dapat kita simpulkan bahwa loyalitas adalah sikap seseorang untuk menaati peraturan dan mampu berbuat banyak demi kemajuan organisasi. untuk dapat berkontribusi dalam memajukan organisasi, maka seseorang itu perlulah mengikuti perkembangan organisasinya. Artinya, ia selalu ada waktu untuk organisasi tersebut.

Loyalitas dan Kerjasama
Loyalitas dan kerjasama dalam organisasi adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Orang yang sudah diakui telah memiliki loyalitas berarti telah mampu berkerjasama dengan anggota organisasi yang lainnya. Terkadang, dalam teamwork, pastilah ada perbedaan pendapat, perselisihan, kesalahpahaman dan hal negative lainnya yang sedikit sebanyak dapat menghambat kegiatan keorganisasian. Maka, ketika hal ini terjadi, derajat keloyalitasan seseorang sangat diuji. Loyalitas sangat menuntut kesetiaan , komitmen dan rela berkorban. Ketika seseorang sudah menyatakan setia dan cinta, maka dia pasti mampu berkomitmen dan rela berkorban. Maka, ketika terjadi pertengkaran dan hambatan lainnya yang mengganggu teamwork, maka seseorang itu akan berinisiatif untuk melakukan perubahan dan memperbaiki kesalahan-kesalahan yang terjadi. 

Aspek-aspek loyalitas
1.    Tepat waktu.
Ketika ada jadwal kerja, ia mampu hadir secara on-time. Ketika diberi tugas, ia mampu mengumpulkannya tepat waktu.
2.    Memiliki rasa kekeluargaan dengan anggota lain
Anggota organisasi sudah seperti keluarga kedua setelah orang tua. Sehingga, ia akan berbuat yang terbaik demi keluarganya itu.
3.    Rela berkorban
Ketika sudah cinta dan setia, maka ia akan mau berbuat apa saja demi kemajuan organisasi. ketika organisasi itu membutuhkannya, ia akan berusaha membantu semaksimal mungkin. Ketika organisasi punya masalah, ia berinisiatif untuk memecahkan masalah itu.
4.    Taat pada peraturan
5.    Dapat dipercaya dalam menjalankan tugas
6.    Memiliki sikap kerja yang efektif dan efisien
Dalam hal ini, termasuklah mau berkerjasama, cinta terhadap pekerjaan, rasa memiliki hubungan interpersonal dan lain-lain.

cara meningkatkan loyalitas
1.    Pelajari identitas organisasi
2.    Kenali kerabat kerja dalam organisasi
3.    Mengerti posisi orang lain
4.    Saling keterbukaan dalam hubungan kerja
5.    Perlakukan anggota lain dalam organisasi seperti sahabat bahkan keluarga
6.    Berusaha mentaati peraturan yang berlaku

Dari uraian diatas, dapat kita lihat bahwa loyalitas sangat penting dalam diri seseorang yang bekerja dalam organisasi. Oleh karena itu, loyalitas sangat dituntut dan harus dimiliki oleh semua anggota organisasi. terutama, bagi seorang pemula dalam organisasi, hal ini patut untuk dipelajari hal diaplikasikan. Ketika kita telah memilih untuk masuk dalam organisasi tersebut, itu adalah satu pertanda bahwa ia mempunyai loyalitas yang harus dikembangkan.

Onthel ’ers IAIN

0 komentar

Onthel’ers IAIN 


Berbicara mengenai hal yang unik-unik di IAIN, mata kita pasti tertuju pada sepeda-sepeda zaman dulu yang sering terparkir di depan fakultas tarbiyah. Jenis sepeda onthel 22 yang selalu mewarnai area kampus ini memang selalu menjadi sudut perhatian segenap warga IAIN.

Ketertarikan tiga mahasiswa fakultas tarbiyah terhadap sepeda unik nan ramah lingkungan ini membuat mereka berinisiatif untuk menggunakannya sebagai alat transportasi sehari-hari.
Yasrul Huda mengatakan bahwa onthel yang kira-kira telah berumur 40-an tahun yang ia miliki merupakan warisan orangtuanya. Awalnya, sepedanya sudah tidak digunakan karena kerusakan yang cukup parah. Namun, dengan niat untuk mengulang sejarah lama sepeda ini, ia pun memperbaikinya dengan harga yang relatif mahal. Lain halnya dengan dua teman sekomunitasnya yang membeli sepeda ini karena ketertarikannya dengan model sepeda yang unik dan langka. 

Ketiga mahasiswa yang berjurusan BKI semester 6 ini juga sering mendapatkan komentar-komentar sinis dari berbagai kalangan. Ada diantara masyarakat yang mengatakan, “hari gini masih naik sepeda jadul?”. Namun banyak juga yang menanggapinya secara positif bahkan sempat terikut-ikut ingin punya sepeda serupa.  

Ketiga mahasiswa ini juga bergabung dalam suatu komunitas yang bernama DESA (Deli Sepeda Antik) yang bersekretariat di Tembung Bandar Khalifah. Komunitas yang beranggotakan sekitar 50 orang ini selalu berkumpul pada minggu pagi di Simpang Jodoh dan setiap malam sabtu, anak-anak muda komunitas ini selalu berkeliling kota medan. Komunitas ini selalu mengutamakan solidaritas yang tinggi. Hal ini terlihat dari kegiatan mereka yang tidak pernah mengutip iuran wajib sehingga jika ada sesuatu acara, mereka akan mengumpulkan dana secara patungan. Bagi kalangan yang ingin menjadi anggota komunitas, yang pasti intinya harus memiliki sepeda onthel. Selain itu, juga melampirkan fotocopy KTP dan biodata lengkap. 

Berbagai pengalaman menarik telah mereka alami, baik suka maupun duka. Yasrul huda mengatakan,“Naik sepeda itu asyiknya bisa ngumpul rame-rame, bisa godain cewek, bebas polusi dan anti polisi. Tapi, naik sepeda kekurangannya ya kehujanan, panas-panasan, kalo banjir sepatu basah”. Sama halnya dengan irhas, “bisa ngumpul rame-rame, olahraga, makin sehat, dan ikut mengkampanyekan go green. Tapi kepanasan dan basah karena kena hujan”, tukasnya. Habib juga punya pengalaman yang tak kalah menarik. Ketika ia membonceng seorang cewek, ada bapak-bapak yang berkata,”abang lagi syuting film, ya?”.  

Koleksi atribut onthel mereka juga cukup menjadi perhatian. Topi putih semacam topi kompeni zaman belanda ini cukup mahal bahkan melebihi harga helm sepeda motor. Tas yang selalu tergantung di bagian belakang sepeda juga tak kalah unik yang mereka tempah dengan harga 80 ribu di jalan Mesjid. Pada hari-hari khusus, para komunitas sepeda ini juga memakai pakaian lengkap dengan blangkon layaknya sipitung. Bendera komunitas onthel pun tak lupa mereka pajangkan di sepeda.

Yasrul huda mengatakan, perawatan sepeda ini cukup mudah. Perawatan rutin hanya sekedar bersih-bersih, rantai dikasih minyak dan sebagainya layaknya perawatan sepeda biasa. Tapi, jika kerusakan sepeda sudah agak parah, mereka akan membawa ke bengkel khusus onthel yang beralamat dijalan padang dan jalan tembung. Untuk masalah pemarkiran, penawaran harga parkir sepeda ini bisa dilakukan dengan harga miring dan pengamanan juga harus diperhatikan seperti mengunci roda bahkan merantai sepedanya.

Bagi yang berminat untuk mempunyai sepeda unik ini, komunitas mereka juga menyediakan jasa penjualan dari kolekdol (kolektor dol-dolan). Apabila koleksi yang ditawarkan dan harganya cocok, maka transaksi bisa disepakati. Yasrul huda juga mengatakan bahwa yang menggunakan sepeda onthel pada zaman dahulu hanyalah orang-orang yang bermodal tinggi, sedangkan jika zaman sekarang, hanya orang-orang yang bermental tinggi saja yang mampu menggunakan sepeda ini.


Kamis, 08 Maret 2012

Ummati..Ummati...(Peristiwa Kewafatan Rasulullah)

0 komentar
Diriwayatkan bahawa surah Al-Maaidah ayat 3 diturunkan pada sesudah waktu asar yaitu pada hari Jumaat di padang Arafah pada musim haji penghabisan [Wada']. Pada masa itu Rasulullah SAW berada di atas unta. Ketika ayat ini turun Rasulullah SAW tidak begitu jelas penerimaannya untuk mengingati isi dan makna yang terkandung dalam ayat tersebut. Kemudian Rasulullah SAW bersandar pada unta beliau, dan unta beliau pun duduk perlahan-lahan. Setelah itu turun malaikat Jibrail dan berkata: "Wahai Muhammad, sesungguhnya pada hari ini telah disempurnakan urusan agamamu, maka terputuslah apa yang diperintahkan oleh Allah SWT dan demikian juga apa yang terlarang olehNya. Oleh itu kamu kumpulkan para sahabatmu dan beritahu kepada mereka bahawa hari ini adalah hari terakhir aku bertemu dengan kamu."

Setelah malaikat Jibrail pergi maka Rasulullah SAW pun berangkat ke Mekah dan terus pergi ke Madinah. Rasulullah SAW lalu mengumpulkan para sahabat baginda, dan menceritakan apa yang telah diberitahu oleh malaikat Jibrail. Apabila para sahabat RA mendengar hal yang demikian maka mereka pun gembira sambil berkata: "Agama kita telah sempurna. Agama kila telah sempurna."

Apabila Abu Bakar RA mendengar keterangan Rasulullah SAW itu, maka ia tidak dapat menahan kesedihannya. Abu BAkar RA pulang ke rumah lalu mengunci pintu dan menangis sekuat-kuatnya. Abu Bakar RA menangis dari pagi hingga ke malam. Kisah tentang Abu Bakar RA menangis telah sampai kepada para sahabat yang lain. Maka berkumpullah para sahabat RA di depan rumah Abu Bakar RA dan bertanya: "Wahai Abu Bakar, apakah yang telah membuat kamu menangis sehingga begini sekali keadaanmu? Seharusnya kamu merasa gembira sebab agama kita telah sempurna."

Mendengarkan pertanyaan dari para sahabat RA maka Abu Bakar RA pun berkata, "Wahai para sahabatku, kamu semua tidak tahu tentang musibah yang menimpa kamu, tidakkah kamu tahu bahawa apabila sesuatu perkara itu telah sempurna maka akan kelihatanlah akan kekurangannya. Dengan turunnya ayat tersebut bahawa ia menunjukkan perpisahan kita dengan Rasulullah SAW. Hasan dan Husin menjadi yatim dan para isteri Rasulullah menjadi janda." Setelah mereka mendengar penjelasan dari Abu Bakar RA maka sedarlah mereka akan kebenaran kata-kata Abu Bakar RA, lalu mereka menangis dengan sekuat-kuatnya. Tangisan mereka telah didengar oleh para sahabat yang lain, maka mereka pun terus memberitahu Rasulullah SAW tentang kejadian yang mereka saksikan itu.

Berkata salah seorang dari para sahabat RA, "Ya Rasulullah, kami baru kembali dari rumah Abu Bakar dan kami dapati ramai orang menangis dengan suara yang kuat di depan rumah beliau." Apabila Rasulullah SAW mendengar keterangan dari para sahabat, maka berubahlah muka Rasulullah SAW dan dengan bergegas beliau menuju ke rumah Abu Bakar RA.

Sebaik Rasulullah SAW sampai di rumah Abu Bakar RA, Rasulullah SAW melihat kesemua mereka menangis dan bertanya, "Wahai para sahabatku, kenapakah kamu semua menangis?." Kemudian Ali RA berkata, "Ya Rasulullah, Abu Bakar mengatakan dengan turunnya ayat ini membawa tanda bahwa waktu wafatmu telah dekat. Adakah ini benar ya Rasulullah?."

Lalu Rasulullah SAW berkata: "Semua yang dikatakan oleh Abu Bakar adalah benar, dan sesungguhnya waktu untuk aku meninggalkan kamu semua telah dekat".

Sebaik sahaja Abu Bakar RA mendengar pengakuan Rasulullah SAW, maka ia pun menangis sekuat tenaganya sehingga ia jatuh pengsan, sementara Ali RA pula mengeletar seluruh tubuhnya, para sahabat yang lain pula menangis sekuat yang mereka mampu. Sehinggakan gunung-ganang, semua malaikat yang ada di langit, cacing-cacing, semua binatang baik yang ada di darat maupun yang ada di laut semua menangis. Kemudian Rasulullah SAW bersalam dengan para sahabat RA satu demi satu dan berwasiat pada mereka.

Pada satu hari, baginda SAW menyuruh Bilal RA azan untuk mengerjakan solat. Para Muhajirin dan Ansar pun berkumpullah di masjid Rasulullah SAW. Kemudian Rasulullah SAW menunaikan solah dua rakaat bersama semua yang hadir. Setelah selesai solat, baginda SAW bangun dan naik ke atas mimbar dan berkata: "Alhamdulillah, wahai para muslimin. Sesungguhnya aku adalah seorang nabi yang diutus dan mengajak orang ke jalan Allah dengan izinNya. Dan aku ini adalah sebagai saudara kandung kamu, yang kasih sayang pada kamu semua seperti seorang ayah. Oleh itu, kalau ada sesiapa ada hak untuk menuntut, maka hendaklah ia bangun dan membalasi aku sebelum aku dituntut di hari Qiamat."

Rasulullah SAW berkata sebanyak tiga kali, lalu bangunlah seorang lelaki bernama 'Ukasyah bin Muhshan dan berkata: "Demi ayahku dan ibuku ya Rasulullah, kalau kamu tidak mengumumkan kepada kami berkali-kali sudah tentu aku tidak mahu mengemukakan ini."

Lalu 'Ukasyah RA berkata lagi: "Sesungguhnya dalam perang Badar aku bersamamu ya Rasulullah. Pada masa itu aku mengikuti unta kamu dari belakang. Setelah dekat, akupun tuun menghampiri kamu dengan tujuan supaya aku dapat mencium paha kamu, tetapi kamu telah mengambil tongkat dan memukul unta kamu untuk berjalan cepat, yang mana pada masa itu akupun kamu pukul pada tulang rusukku. Aku hendak tanya samada kamu sengaja memukul aku atau hendak memukul unta tersebut."

Rasulullah SAW berkata: "Wahai 'Ukasyah, Rasulullah sengaja memukul kamu." Kemudian Rasulullah SAW berkata kepada Bilal RA, "Wahai Bilal, kamu pergi ke rumah Fatimah dan ambilkan tongkatku ke mari." Bilal RA keluar dari masjid menuju ke rumah Fatimah RA sambil meletakkan tangannya di atas kepala dengan berkata, "Rasulullah SAW telah menyediakan dirinya untuk dibalas [di qishash]."

Setelah Bilal RA sampai di rumah Fatimah RA maka Bilal RA pun memberi salam dan mengetuk pintu. Kemudian Fatimah RA menyahut dengan berkata: "Siapakah di pintu?." Bilal RA menjawab: "Aku Bilal, aku telah diperintahkan oleh Rasulullah untuk mengambil tongkat baginda. "Kemudian Fatimah RA berkata: "Wahai Bilal, untuk apa ayahku minta tongkatnya." Berkata Bilal RA: "Wahai Fatimah, Rasulullah telah menyediakan dirinya untuk diqishash." Bertanya Fatimah RA lagi: "Wahai Bilal, siapakah manusia yang sampai hatinya untuk menqishash Rasulullah?" Bilal RA tidak menjawab pertanyaan Fatimah RA. Setelah Fatimah RA memberikan tongkat tersebut, maka Bilal RA pun membawa tongkat itu kepada Rasulullah SAW. Setelah Rasulullah SAW menerima tongkat tersebut dari Bilal RA maka beliau pun menyerahkan kepada 'Ukasyah RA.

Melihatkan hal yang demikian maka Abu Bakar RA dan Umar RA tampil ke depan sambil berkata: "Wahai 'Ukasyah, janganlah kamu qishash Rasulullah tetapi kamu qishashlah kami berdua." Apabila Rasulullah SAW mendengar kata-kata Abu Bakar RA dan Umar RA maka dengan segera beliau berkata: "Wahai Abu Bakar, Umar duduklah kamu berdua, sesungguhnya Allah SWT telah menetapkan tempatnya untuk kamu berdua." Kemudian Ali RA bangun, lalu berkata, "Wahai 'Ukasyah! Aku adalah orang yang sentiasa berada di samping Rasulullah oleh itu kamu pukullah aku dan janganlah kamu menqishash Rasulullah". Lalu Rasulullah SAW berkata, "Wahai Ali duduklah kamu, sesungguhnya Allah SWT telah menetapkan tempatmu dan mengetahui isi hatimu." Setelah itu Hasan RA dan Husin RA bangun dengan berkata: "Wahai 'Ukasyah, bukankah kamu tidak tahu bahwa kami ini adalah cucu Rasulullah, kamu qishashlah kami sama jika kamu ingin menqishash Rasulullah" Mendengar kata-kata cucunya Rasulullah SAW pun berkata, "Wahai buah hatiku duduklah kamu berdua." Berkata Rasulullah SAW "Wahai 'Ukasyah pukullah aku kalau kamu hendak memukul."

Kemudian 'Ukasyah RA berkata: "Ya Rasulullah, anda telah memukul aku sewaktu aku tidak memakai baju." Maka Rasulullah SAW pun membuka baju. Setelah Rasulullah SAW membuka baju maka menangislah semua yang hadir. Setelah 'Ukasyah RA melihat tubuh Rasulullah SAW maka ia pun mencium beliau dan berkata, "Aku tebus kamu dengan jiwa ku ya Rasulullah, siapakah yang sanggup memukul kamu. Aku melakukan begini adalah sebab aku ingin menyentuh badan kamu yang dimuliakan oleh Allah SWT dengan badan ku. Dan Allah SWT menjaga aku dari neraka dengan kehormatanmu" Kemudian Rasulullah SAW berkata, "Dengarlah kamu sekalian, sekiranya kamu hendak melihat ahli syurga, inilah orangnya." Kemudian semua para jemaah bersalam-salaman atas kegembiraan mereka terhadap peristiwa yang sangat genting itu. Setelah itu para jemaah pun berkata, "Wahai 'Ukasyah, inilah keuntungan yang paling besar bagimu, engkau telah memperolehi darjat yang tinggi dan bertemankan Rasulullah di dalam syurga."

Ibnu Mas’ud RA berkata: Ketika ajal Rasulullah SAW sudah dekat, baginda mengumpul kami di rumah Siti Aisyah RA. Kemudian baginda SAW memandang kami sambil berlinangan air mata dan bersabda: "Marhaban bikum, semoga Allah SWT memanjangkan umur kamu semua, semoga Allah SWT menyayangi, menolong dan memberikan petunjuk kepada kamu. Aku berwasiat kepada kamu, agar bertakwa kepada Allah SWT. Sesungguhnya aku adalah sebagai pemberi peringatan untuk kamu. Janganlah kamu berlaku sombong terhadap Allah SWT."

Allah SWT berfirman: "Kebahagiaan dan kenikmatan di akhirat. Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan dirinya dan membuat kerosakan di muka bumi. Dan kesudahan syurga itu bagi orang-orang yang bertakwa."

Kemudian kami bertanya: "Bilakah ajal kamu ya Rasulullah? Baginda SAW menjawab: Ajalku telah hampir, dan akan pindah ke hadhrat Allah SWT, ke Sidratul Muntaha dan ke Jannatul Makwa serta ke Arasy."

Kami bertanya lagi: "Siapakah yang akan memandikan kamu ya Rasulullah? Rasulullah SAW menjawab: "Kalau telah sampai ajalku maka hendaklah Ali yang memandikanku, Fadhl bin Abbas hendaklah menuangkan air dan Usamah bin Zaid hendaklah menolong keduanya. Setelah itu kamu kafanilah aku dengan pakaianku sendiri apabila kamu semua menghendaki, atau kafanilah aku dengan kain Yaman yang putih."

Kami bertanya: "Siapakah yang akan mensolatkan baginda di antara kami?" Kami menangis dan Rasulullah SAW pun turut menangis. Kemudian baginda SAW bersabda: "Tenanglah, semoga Allah SWT mengampuni kamu semua. Apabila kamu semua telah memandikan dan mengafaniku, maka letaklah aku di atas tempat tidurku, di dalam rumahku ini, di tepi liang kuburku. Setelah itu kamu semua keluarlah sebentar meninggalkan aku. Maka yang pertama-tama mensolatkan aku adalah sahabatku Jibrail. Kemudian Mikail, kemudian Israfil kemudian Izrail berserta bala tenteranya. Kemudian masuklah kamu dengan sebaik-baiknya. Dan hendaklah yang mula solat adalah kaum lelaki dari pihak keluargaku, kemudian yang wanita-wanitanya, dan kemudian kamu semua."

Setelah itu para sahabat RA menangis dengan nada yang keras dan berkata, "Ya Rasulullah kamu adalah seorang Rasul yang diutus kepada kami dan untuk semua, yang mana selama ini anda memberi kekuatan dalam penemuan kami dan sebagai penguasa yang menguruskan perkara kami. Apabila kamu sudah tiada nanti kepada siapakah akan kami tanya setiap persoalan yang timbul nanti?" Kemudian Rasulullah SAW berkata, "Dengarlah para sahabatku, aku tinggalkan kepada kamu semua jalan yang benar dan jalan yang terang, dan telah aku tinggalkan kepada kamu semua dua penasihat yang satu daripadanya pandai bicara dan yang satu lagi diam sahaja. Yang pandai bicara itu ialah Al-Quran dan yang diam itu ialah maut. Apabila ada sesuatu persoalan yang rumit di antara kamu, maka hendaklah kamu semua kembali kepada Al-Quran dan Hadis-ku dan sekiranya hati kamu itu berkeras maka lembutkan dia dengan mengambil pelajaran dari mati."

Setelah Rasulullah SAW berkata demikian, maka sakit Rasulullah SAW pun bermula. Dalam bulan Safar Rasulullah SAW sakit selama 18 hari dan sering diziarahi oleh para sahabat RA. Dalam sebuah kitab diterangkan bahawa Rasulullah SAW diutus pada hari Isnin dan wafat pada hari Isnin. Pada hari Isnin penyakit Rasulullah SAW bertambah berat, setelah Bilal RA menyelesaikan azan subuh, maka Bilal RA pun pergi ke rumah Rasulullah SAW kemudian memberi salam: "Assalamualaikum ya Rasulullah?" Kemudian ia berkata lagi "Assolah yarhamukallah." Lalu dijawab oleh Fatimah RA, "Rasulullah masih sibuk dengan urusan beliau." Setelah Bilal RA mendengar penjelasan dari Fatimah RA maka Bilal RA pun kembali ke masjid tanpa memahami kata-kata Fatimah RA itu. Apabila waktu subuh hampir hendak lupus, lalu Bilal RA pergi sekali lagi ke rumah Rasulullah SAW dan memberi salam seperti permulaan tadi, kali ini salam Bilal RA telah di dengar oleh Rasulullah SAW dan Rasulullah SAW berkata, "Masuklah wahai Bilal, sesungguhnya penyakitku ini semakin berat, oleh itu kamu suruhlah Abu Bakar mengimamkan solat subuh berjemaah dengan mereka yang hadir." Setelah mendengar kata-kata Rasulullah SAW maka Bilal RA pun berjalan menuju ke masjid sambil meletakkan tangan di atas kepala dengan berkata: "Aduh musibah. Aduhai, alangkah baiknya bila aku tidak dilahirkan ibuku?"

Setelah Bilal RA sampai di masjid maka Bilal RA pun memberitahu Abu Bakar RA tentang apa yang telah Rasulullah SAW pesankan kepadanya. Ketika Abu Bakar RA melihat ke tempat Rasulullah SAW yang kosong, sebagai seorang lelaki yang lemah lembut, ia tidak dapat menahan perasaannya lagi, lalu ia menjerit dan akhirnya ia pengsan. Melihatkan peristiwa ini maka riuh rendah tangisan sahabat RA dalam masjid, sehingga Rasulullah SAW bertanya kepada Fatimah RA; "Wahai Fatimah apakah yang telah berlaku?." Siti Fatimah RA menjawab: "Orang-orang menjadi bising dan bingung kerana Rasulullah tidak ada bersama mereka." Kemudian Rasulullah SAW memanggil Ali RA dan Fadhl bin Abas RA, lalu Rasulullah SAW bersandar kepada kedua mereka dan terus pergi ke masjid. Setelah Rasulullah SAW sampai di masjid maka Rasulullah SAW pun bersolat subuh bersama dengan para jemaah.

Pagi itu, walaupun langit telah mulai menguning, burung-burung gurun enggan mengepakkan sayap. Setelah selesai solat subuh maka Rasulullah SAW melihat kepada orang ramai dan berkhutbah: "Wahai kaum muslimin, kamu semua senantiasa dalam pertolongan dan pemeliharaan Allah SWT, oleh itu hendaklah kamu semua bertaqwa kepada Allah SWT dan mengerjakan segala perintahnya. Sesungguhnya aku akan meninggalkan dunia ini dan kamu semua, dan hari ini adalah hari pertama aku di akhirat dan hari terakhir aku di dunia." Dengan suara terbatas Rasulullah SAW bersabda, "Ku wariskan dua perkara pada kalian, Al Quran dan sunnahku. Barang siapa mencintai sunnahku, bererti mencintai aku dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan masuk syurga bersama-sama aku." Pesanan ringkas itu diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah SAW yang tenang dan penuh minat menatap sahabatnya satu persatu. Abu Bakar RA menatap mata itu dengan berkaca-kaca, Umar RA dadanya naik turun menahan nafas dan tangisnya. Usman RA menghela nafas panjang dan Ali RA menundukkan kepalanya dalam-dalam. Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba. "Rasulullah SAW akan meninggalkan kita semua." Keluh hati semua sahabat RA kala itu. Manusia tercinta itu, hampir selesai menunaikan tugasnya di dunia. Tanda-tanda itu semakin kuat. Tatkala Ali RA dan Fadhal RA dengan cergas menangkap Rasulullah SAW yang berkeadaan lemah dan goyah ketika turun dari mimbar, kalau mampu, seluruh sahabat RA yang hadir pasti akan menahan detik-detik dari terus berlalu.

Setelah itu Rasulullah SAW pun pulang ke rumah baginda. Matahari kian tinggi, tapi pintu rumah Rasulullah SAW masih tertutup. Sedang di dalamnya, Rasulullah SAW sedang terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya.

Kemudian Allah SWT mewahyukan kepada malaikat lzrail, "Wahai lzrail, pergilah kamu kepada kekasihku dengan sebaik-baik rupa, dan apabila kamu hendak mencabut ruhnya maka hendaklah kamu melakukan dengan cara yang paling lembut sekali. Apabila kamu pergi ke rumahnya maka minta izinlah terlebih dahulu, kalau ia izinkan kamu masuk, maka masuklah kamu ke rumahnya dan kalau ia tidak mengizinkan kamu masuk maka hendaklah kamu kembali padaKu."

Setelah malaikat lzrail mendapat perintah dari Allah SWT maka malaikal lzrail pun turun dengan menyerupai seorang Arab Badwi. Setelah malaikat lzrail sampai di depan rumah Rasulullah SAW maka ia pun memberi salam, "Assalamualaikum wahai ahli rumah kenabian, sumber wahyu dan risalah!" Fatimah RA tidak mengizinkannya masuk, "Wahai Abdullah (Hamba Allah), maaflah, ayahku sedang sakit," kata Fatimah RA yang membalikkan badan dan menutup pintu. Kemudian Fatimah RA kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata. Kemudian malaikat lzrail berkata lagi seperti dipermulaannya, dan kali ini seruan malaikat itu telah didengari oleh Rasulullah SAW. Baginda SAW bertanya pada Fatimah RA, "Siapakah itu wahai anakku?"

Fatimah RA menjawab: "Seorang lelaki memanggil ayahanda, saya katakan kepadanya yang ayahanda dalam keadaan sakit. Ia memanggil dengan suara yang menggetarkan sukma." Rasulullah SAW lantas berkata; "Wahai Fatimah, tahukah kamu siapakah orang itu?." Jawab Fatimah RA, "Tidak ayahanda."

"Dia adalah malaikat lzrail, malaikat yang akan memutuskan segala macam nafsu syahwat, yang memisahkan perkumpulan-perkumpulan dan yang memusnahkan semua rumah serta meramaikan kubur." Fatimah RA tidak dapat menahan air matanya lagi. Setelah mengetahui bahawa saat perpisahan dengan ayahandanya akan bermula, dia menangis sepuas-puasnya. Apabila Rasulullah SAW mendengar tangisan Fatimah RA maka Baginda SAWpun berkata: "Janganlah kamu menangis wahai Fatimah, engkaulah orang yang pertama dalam keluargaku akan bertemu dengan daku."

Kemudian Rasulullah SAW pun mengizinkan malaikat lzrail masuk. Maka malaikat lzrail pun masuk dengan mengucap, "Assalamuaalaikum ya Rasulullah." Rasulullah SAW menjawab: "Wa alaikas saalamu, wahai lzrail engkau datang menziarahi aku atau untuk mencabut ruhku?" Maka berkata malaikat lzrail: "Kedatangan aku adalah untuk menziarahimu dan untuk mencabut ruhmu, itupun kalau dikau izinkan, kalau dikau tidak izinkan maka aku akan kembali." Rasulullah SAW bertanya: "Wahai Malaikulmaut, di mana engkau tinggalkan kecintaanku Jibrail? "Aku tinggalkan ia di langit dunia?" Jawab malaikat Izrail. Baru sahaja malaikat Izrail selesai bicara, tiba-tiba malaikat Jibrail datang dan duduk di samping Rasulullah SAW. Maka bersabdalah Rasulullah SAW: "Wahai Jibrail, tidakkah engkau mengetahui bahawa ajalku telah dekat?" Jibrail menjawab: "Ya, wahai kekasih Allah."

Rasulullah SAW bertanya lagi: "Wahai Jibrail, beritahu kepadaku kemuliaan yang menggembirakan aku di sisi Allah SWT" Berkata malaikat Jibrail, "Sesungguhnya semua pintu langit telah di buka, para malaikat bersusun rapi menanti ruhmu di langit. Kesemua pintu-pintu syurga telah dibuka, dan kesemua bidadari sudah berhias menanti kehadiran ruhmu." Berkata Rasulullah SAW: "Alhamdulillah, sekarang kamu katakan pula tentang umatku di hari kiamat nanti."

Berkata Jibrail: "Allah SWT telah berfirman yang bermaksud, Sesungguhnya Aku telah melarang semua para nabi masuk ke dalam syurga sebelum dikau masuk terlebih dahulu, dan Aku juga melarang semua umat memasuki syurga sebelum umatmu memasuki syurga." Berkata Rasulullah SAW: "Sekarang aku telah puas hati dan telah hilang rasa susahku."

Kemudian Rasulullah SAW berkata: "Wahai lzrail, mendekatlah kamu kepadaku." Setelah itu malaikat lzrail pun memulai tugasnya. Perlahan ruh Rasulullah SAW ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah SAW bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. Apabila ruh baginda SAW sampai ke pusat, dengan perlahan Rasulullah SAW mengaduh "Jibrail, betapa sakit sakaratul maut ini." Fatimah RA terpejam, Ali RA yang di sampingnya menunduk semakin mendalam dan Jibrail mengalihkan pandangannya dari Rasulullah SAW. Melihatkan telatah Jibrail itu maka Rasulullah SAW pun berkata: "Wahai Jibrail, apakah kamu tidak suka melihat wajahku?" Jibrail berkata: "Wahai kekasih Allah, siapakah orang yang sanggup melihat wajahmu dikala kamu dalam sakaratul maut?"
Sebentar kemudian terdengar Rasulullah SAW merintih kerana sakit yang tidak tertahankan lagi. "Ya Allah, dahsyat sungguh maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku." Badan Rasulullah SAW mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali RA segera mendekatkan telinganya. "Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku, peliharalah sholat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu." Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat RA saling berpelukan. Fatimah RA menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali RA kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah SAW yang mulai kebiruan. Ali RA berkata: "Sesungguhnya Rasulullah ketika menjelang saat-saat terakhir, telah mengerakkan kedua bibir beliau sebanyak dua kali, dan aku meletakkan telinga, aku dengan Rasulullah berkata: "Umatku, umatku." Akhirnya roh yang mulia itupun meninggalkan jasad Rasulullah SAW Rasulullah SAW wafat pada hari Isnin 12 Rabiul Awal.