LOYALITAS DAN ORGANISASI
Loyalitas berasal dari kata loyalty yang berarti
kesetiaan, ketundukan, kebaktian, komitmen dan pengorbanan. Loyalitas dalam
organisasi berarti setia, tunduk dan taat sebagai anggota organisasi. Artinya,
kita mau dan mampu berkorban demi kepentingan organisasi yang kita ikuti. Rasa
ingin berkorban tidak bisa lepas dari rasa cinta. Kecintaan terhadap organisasi
membuat kita mampu bekerja dengan maksimal, terus mengabdi dan berkorban demi
kesuksesan organisasi. Jadi, loyalitas dapat diartikan sebagai kecintaan terhadap tanggungjawab yang kita
miliki sehingga kita rela berkorban demi organisasi.
Steers & Porter (1983) berpendapat bahwa pertama, loyalitas
kepada perusahaan sebagai sikap, yaitu sejauh mana seseorang karyawan
mengidentifikasikan tempat kerjanya yang ditunjukan dengan keinginan untuk
bekerja dan berusaha sebaik-baiknya dan kedua, loyalitas terhadap perusahaan
sebagai perilaku, yaitu proses dimana seseorang karyawan mengambil keputusan
pasti untuk tidak keluar dari perusahaan apabila tidak membuat kesalahan yang
ekstrim.
Resimin (1988) mengemukakan pengertian loyalitas sebagai
keterikatan yaitu identifikasi psikologi individu pada pekerjaannya atau sejauh
mana hubungan antara pekerjaan dan perusahaan tersebut dirasa sebagai total self-image
bagi dirinya dalam perusahaan, yang dapat disebut aktifitas-aktifitas masa lalu
dalam perusahaan. Juga kesamaan tujuan antara individu dengan perusahaan.
Dari dua pendapat ini dapat kita simpulkan bahwa
loyalitas adalah sikap seseorang untuk menaati peraturan dan mampu berbuat
banyak demi kemajuan organisasi. untuk dapat berkontribusi dalam memajukan
organisasi, maka seseorang itu perlulah mengikuti perkembangan organisasinya.
Artinya, ia selalu ada waktu untuk organisasi tersebut.
Loyalitas dan Kerjasama
Loyalitas dan kerjasama dalam organisasi adalah dua
hal yang tidak dapat dipisahkan. Orang yang sudah diakui telah memiliki
loyalitas berarti telah mampu berkerjasama dengan anggota organisasi yang
lainnya. Terkadang, dalam teamwork, pastilah ada perbedaan pendapat,
perselisihan, kesalahpahaman dan hal negative lainnya yang sedikit sebanyak
dapat menghambat kegiatan keorganisasian. Maka, ketika hal ini terjadi, derajat
keloyalitasan seseorang sangat diuji. Loyalitas sangat menuntut kesetiaan ,
komitmen dan rela berkorban. Ketika seseorang sudah menyatakan setia dan cinta,
maka dia pasti mampu berkomitmen dan rela berkorban. Maka, ketika terjadi
pertengkaran dan hambatan lainnya yang mengganggu teamwork, maka seseorang itu
akan berinisiatif untuk melakukan perubahan dan memperbaiki kesalahan-kesalahan
yang terjadi.
Aspek-aspek loyalitas
1.
Tepat
waktu.
Ketika ada jadwal kerja, ia mampu hadir secara on-time. Ketika diberi
tugas, ia mampu mengumpulkannya tepat waktu.
2.
Memiliki
rasa kekeluargaan dengan anggota lain
Anggota organisasi sudah seperti keluarga kedua setelah orang tua.
Sehingga, ia akan berbuat yang terbaik demi keluarganya itu.
3.
Rela
berkorban
Ketika sudah cinta dan setia, maka ia akan mau berbuat apa saja demi
kemajuan organisasi. ketika organisasi itu membutuhkannya, ia akan berusaha
membantu semaksimal mungkin. Ketika organisasi punya masalah, ia berinisiatif
untuk memecahkan masalah itu.
4.
Taat
pada peraturan
5.
Dapat
dipercaya dalam menjalankan tugas
6.
Memiliki
sikap kerja yang efektif dan efisien
Dalam hal ini, termasuklah mau berkerjasama, cinta terhadap pekerjaan,
rasa memiliki hubungan interpersonal dan lain-lain.
cara meningkatkan loyalitas
1.
Pelajari
identitas organisasi
2.
Kenali
kerabat kerja dalam organisasi
3.
Mengerti
posisi orang lain
4.
Saling
keterbukaan dalam hubungan kerja
5.
Perlakukan
anggota lain dalam organisasi seperti sahabat bahkan keluarga
6.
Berusaha
mentaati peraturan yang berlaku
Dari uraian diatas, dapat kita lihat bahwa loyalitas
sangat penting dalam diri seseorang yang bekerja dalam organisasi. Oleh karena
itu, loyalitas sangat dituntut dan harus dimiliki oleh semua anggota
organisasi. terutama, bagi seorang pemula dalam organisasi, hal ini patut untuk
dipelajari hal diaplikasikan. Ketika kita telah memilih untuk masuk dalam
organisasi tersebut, itu adalah satu pertanda bahwa ia mempunyai loyalitas yang
harus dikembangkan.